Senin, 13 Februari 2012

In a relationship??? Ohh no !!!

H : Kamu pecinta putih kan?  Trus kenapa suka pake abu-abu?
M : Bukankah tidak harus selalu menampakkan apa yang kita cintai? Cinta itukan sifatnya terselubung J
H : Hey tunggu sebentar, kenapa kamu ga pernah pacaran? Apa segitu sulitnya berbagi hati dengan yang lain?
M : Hahahha, ahh kau ini. Pertanyaanmu terlalu lebay. Aku bahkan pernah dekat dengan beberapa orang adam yang lumayan bisa diperhitungkan.
H : Lalu kenapa kau tidak menghitungnya kalau begitu?
M : Terlalu banyak say
H : Oyaa, bagaimana caranya?
M : Hanya dipengaruhi dua faktor kok, kalo bukan karena kenyamanan, yaa kepercayaan.
H : Trus trus, apa ada yang dominan di antara mereka?
M : Semua punya kelebihan dan kekurangan
H : Kenapa jawabanmu singkat sekali? Kayak cowok saja, huuh!
M : Aku belajar keefisienan kata dari mereka
H : Jadi sebenarnya inti pertanyanku itu cuma ada 1, kok kamu sulit sekali diajak pacaran?
M : Kali ini jawabannya lebih dari satu, “selain karena dosa yg udah jadi alasan mutlak, itulah bentuk penghargaan dan penghormatanku untuk pasanganku nanti, menjaga diri untuk satu makhluk terpilih”.
H : Maksud loo??
M : Iya, bukankah dunia itu sempit kawan? Lalu bagaimana jika suatu saat aku bertemu dengan salah satu diantara mereka yang menyandang status sebagai mantan kekasihku dan di saat pasangan nyataku tepat berada di sampingku? Apakah aku harus mengatakan mereka hanya teman biasa? Berbohong demi menjaga perasaan pasangan, atau lebih tepatnya mengucap dosa setelah lontaran dosa sebelumnya. Atau alternatif kedua, jujur mengakui mereka sebagai mantan meski kau tahu bahwa akan ada sikap munafik yang ditunjukkan pasanganmu setelah perkenalan itu (#pura-puragacemburu, misalnya). Bahkan mungkin pasangan nyatamu itu akan membandingkan dirinya dengan kenalan barunya tadi.  Jika dia pria yang baik, bisa jadi dia merasa bersalah telah merebutmu dari kenalan barunya, atau mungkin risih menjadikan kenalan barunya sebagai teman. Bahkan mungkin tidak sabar ingin menonjok kenalan barunya itu karena telah menyakitimu di masa silam.
H : Ooo begitu, waspada ya kamu ternyata..
M : Hahaha, dosa itu ada di setiap waktu dan kesempatan.
Waspadalah, waspadalah !!! J
H : tapi setidaknya jawabanmu kali ini tidak sesingkat yang sebelumnya
M : karena tidak semua jawaban efisien itu bernilai singkat
H : hahahha bahkan ku pikir kau akan menjawab seperti ini
 “aku belajar efisien dari makhluk adam, tetapi kesejatian itu tidak dapat ku sembunyikan, -sejatinya aku adalah wanita-“ huuh...
M : haahahhahha

3 komentar:

  1. Like this yooo.... Keren Paloh.... ^^
    Feby juga mau belajar kefisienan kaum adam ahh...

    BalasHapus
  2. hahaha, iya belajarlah ^^
    ada z tag di fb :)

    BalasHapus
  3. maaf yaa semua, blog ini sudah rusak..

    BalasHapus